Selasa, 01 Juli 2008

Kemacetan Jakarta berkisar Rp.43 T, 2 Kali APBD Jakarta!


Kemacetan berkepanjangan di Jakarta menyebabkan berbagai kerugian yang nilainya berkisar Rp 43 triliun atau lebih dari dua kali APBD Jakarta 2007. Kerugian itu berupa pemborosan bahan bakar minyak (BBM), waktu kerja, kerugian angkutan barang, dan angkutan penumpang umum.

Menurut Direktur Yayasan Pelangi, yang bergerak di bidang penelitian transportasi, Andi Rahma, Senin (5/11) di Jakarta Pusat, mengatakan, kemacetan menyebabkan kerugian multidimensi bagi hampir seluruh masyarakat Jakarta.

Kemacetan terjadi sebagai akibat tidak dibatasinya jumlah kendaraan pribadi. Dengan demikian volume kendaraan akan terus bertambah melampaui daya tampung jalan. Pada saat yang sama proyek dan pembangunan jalur khusus bus Transjakarta makin memperparah kondisi jalan. Rugi Akibat Macet Rp 8,3 Trilyun.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Bambang Susantono, mengacu pada kajian Study on Integrated Transportation Master Plan for Jabodetabek (SITRAMP 2004), kerugian akibat kemacetan lalu-lintas di DKI Jakarta mencapai Rp 8,3 triliun. Hitungan itu baru mencakup tiga aspek. "Itu baru mencakup kerugian biaya operasi kendaraan Rp 3 triliun, kerugian waktu Rp 2,5 triliun dan dampak kesehatan akibat partikel PM10 sebesar Rp 2,8 triliun," kata Bambang.

Angka kerugian itu diyakini Bambang telah meningkat secara gradual pada tiga tahun terakhir seiring kemacetan lalu-lintas yang semakin parah di Jakarta.

"Busway" dievaluasi
Menanggapi kemacetan itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sedang mengevaluasi sistem operasional bus Transjakarta bersama Institute For Transprotation and Development Policy (ITDP). Hasil evaluasi itu akan menentukan diteruskan atau dihentikan pembangunan jalur khusus bus Transjakarta koridor XI sampai XIII, pada 2008.

Menurut Fauzi, meskipun mendapat banyak masukkan dan kritik, dirinya tidak akan melakukan perubahan kebijakan secara drastis tanpa masukan dari ITDP. Baginya, bus Transjakarta diperlukan untuk mendorong pengguna kendaraan pribadi pindah ke kendaraan umum.

Standar Bappenas
Mengenai detail perhitungan, menurut Andi, kerugian akibat kemacetan dapat dihitung dengan standar yang dikeluarkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas pada 1998. Berdasarkan Bappenas pemborosan bahan bakar minyak (BBM) untuk mobil yang terjebak
kemacetan 1,75 liter dan sepeda motor 0,35 liter per hari.

Total kerugian pemborosan BBM untuk mobil dalam satu tahun mencapai Rp 6,599 triliun, dan sepeda motor Rp 8,238 triliun. Asumsi perhitungan ini merupakan yang paling minimal karena macet pada 2007 lebih parah dua sampai tiga kali lipat dibandingkan 1998.

Sementara jika memperhitungkan waktu kerja yang hilang akibat kemacetan mencapai dua jam per hari, maka bila dihitung dengan UMP DKI Jakarta 2007, nilainya Rp 4.329 per jam. Katakan di Jakarta ada 7,5 juta orang bekerja dalam satu hari dan seminggu enam hari kerja, total
kerugian setahun mencapai Rp 20,324 triliun.

Belum lagi bicara kerugian angkutan umum. Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat DKI Jakarta Herry Rotty mengatakan, kerugian pengusaha angkutan penumpang umum mencapai Rp 6,477 miliar per hari.

Kerugian lain akibat buruknya kualitas lingkungan juga tidak kecil. Menurut Asian Development Bank pada 1998, nilainya mencapai Rp 1,79 triliun. Jumlah itu akan membengkak sampai tiga kali lipat dalam 10 tahun jika tidak ada perbaikan kualitas udara di Jakarta. Total kerugian bidang kesehatan Rp 5,39 triliun.

Di sisi lain, terdapat kerugian lingkungan akibat pencemaran udara di Jakarta yang diperkirakan mencapai Rp 5 triliun. Total kerugian itu mencapai sekitar Rp 43,316 triliun.

Bambang menambahkan, semua perhitungan itu, belum mencakup asumsi transaksi yang gagal dilaksanakan, produktivitas yang menurun dan daya saing Jakarta yang semakin turun dibandingkan kota besar lain di kawasan ASEAN.

Kalau tidak ada langkah untuk memperbaiki angkutan umum, maka di tahun 2020 nilai kerugian akan mencapai Rp 65 triliun. Itu baru mencakup dua aspek, yaitu Rp 28,1 triliun biaya operasi kendaraan dan Rp 36,9 triliun untuk kehilangan waktu akibat kemacetan.

Redaksi:
Aduh Macet Mak!Com

Ciri-ciri Kendaraan derek gratis PT Jasa Marga dan Investor

Berikut ini daftar Informasi TOL yang akan berguna bagi pengguna jalan disaat keadaan darurat.

Ciri-ciri Kendaraan derek gratis PT Jasa Marga dan Investor:

1. Terdapat Tulisan "Derek Resmi PT Jasa Marga/Investor" dan "Gratis Sampai Bengkel Terdekat" disamping bak kiri dan kanan kendaraan.

2. Logo PT Jasa Marga/Investor di letakkan di pintu kanan dan kiri, juga pada kaca depan bagian atas.

3. Kode wilayah operasi dan nomor urut kendaraan derek di letakan di pintu kanan dan kiri.

4. Nomor Telepon pengaduan di tulis di bawah tulisan "Gratis".


Cabang-cabang PT JASA MARGA yang telah berlaku Derek "Gratis":

1. Cabang Jakarta - Cikampek. telp (021) 8226666
2. Cabang Jagorawi. telp (021) 9177777
3. Cabang Jakarta - Tangerang. telp (021) 9199999
4. Cabang Cawang - Tomang - Cengkareng. telp (021) 8011735
5. Cabang Surabaya - Gempol. (031) 5672008
6. Cabang Semarang. telp (024) 7607777
7. Cabang Purbaleunyi. telp (022) 2021666

Redaksi:
Aduh Macet Mak!Com

Investor Jalan tol yang juga telah memberlakukan derek "Gratis" :
1. PT Citra Marga Nushala Persada. telp (021) 6518350
2. PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta. telp (021) 9201111

Akibat Tiang Pancang Jalan Layang, Ciputat Semrawut!

Pembangunan tiang pancang jalan layang Ciputat sejak akhir Mei lalu menyebabkan lalu lintas di wilayah ini makin semrawut. Jalan raya menjadi bergelombang. Angkutan kota berhenti sembarangan. Pengguna jalan di kawasan Ciputat mengeluhkan kondisi ini yang diperkirakan akan berlangsung hingga 16 bulan ke depan.

Pengamatan Kompas hari Rabu (6/6) menunjukkan, pemasangan tiang pancang yang dilakukan sejak 30 Mei lalu menyebabkan lalu lintas di sekitar Pasar Ciputat, yang selama ini sudah macet, bertambah macet dan semrawut.

Kompas yang melintasi Jalan Aria Putra dibelokkan lewat Pasar Ciputat dengan kondisi jalan rusak. Di dekat pangkalan ojek Jalan Dewi Sartika, deretan angkutan kota berhenti sembarangan. Kendaraan di belakang angkot terjebak macet, tak bisa bergerak hingga setengah jam. Kondisi ini terjadi siang hari. "Kalau pagi hari, malah lebih parah," kata Andi, pengojek yang mangkal di Jalan Dewi Sartika.

Menurut Andi, sejak sepekan terakhir ini lalu lintas di jalan utama Ciputat tambah semrawut. "Sudah macet, eh sekarang makin semrawut," ungkapnya.

Pemasangan tiang pancang jalan layang pada 30 Mei lalu diresmikan Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Jalan layang yang akan dibangun itu sepanjang 1,5 kilometer dalam waktu 16 bulan oleh kontraktor Obayashi Corporation, dengan biaya Rp 94,9 miliar dari dana APBN. Jalan layang itu selebar 32,6 meter (dua jalur, 8 lajur).

Citra Tangerang Selatan

Jalan layang ini menghubungkan lalu lintas dari arah Lebak Bulus, Jakarta Selatan, ke arah Pamulang, Kabupaten Tangerang, dan Parung, Kabupaten Bogor, serta sebaliknya. Jalan layang ini melintas di atas Pasar Ciputat antara Jalan Dewi Sartika dan Jalan Ir H Juanda.

Untuk itu, selama enam bulan ke depan warga Ciputat dan sekitarnya harus mengalami kemacetan dan kesemrawutan parah jika melintas di kawasan Pasar Ciputat.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang Benyamin Davnie kepada Kompas mengatakan, pembangunan jalan layang Ciputat mendesak dilakukan mengingat kemacetan di kawasan Pasar Ciputat sudah parah. Proyek jalan layang yang merupakan proyek Departemen Pekerjaan Umum direncanakan rampung Oktober 2008.

"Ini juga penting untuk citra Ciputat sebagai ibu kota calon Kota Tangerang Selatan," kata Davnie.

Direncanakan juga pembangunan Terminal Ciputat yang baru seluas 70.000 meter persegi, yang lokasinya tak jauh dari terminal lama yang sudah dibongkar dan menjadi ruko.

Sebenarnya Pemerintah Kabupaten Tangerang sudah membangun Terminal Pondok Cabe, 3 kilometer dari Pasar Ciputat. Namun, terminal itu mubazir karena angkot tetap ngetem di sekitar Pasar Ciputat. (KSP).

Redaksi:
Aduh Macet Mak!Com

Sindikat Kejahatan Sangat Berani

Pada 19 Februari 2007 sekitar pukul 08.30 di Jalan Raya Sawangan, Depok, Jawa Barat, tepatnya di depan Rumah Sakit Bakti Yudha, terjadi tindak kejahatan yang sangat berani. Kejadiannya, saya bersama suami menuju ke kantor melewati jalan itu. Keadaan jalan sangat sibuk/cukup macet karena banyak mobil keluar-masuk RS Bakti Yudha.

Mobil kami dipepet sampai dua kali oleh pengendara sepeda motor, si pembonceng sepeda motor menunjuk-nunjuk ke arah saya sambil sepeda motornya dihentikan di depan mobil. Suami meminta saya turun untuk melihat apa yang terjadi, tetapi tidak ada apa-apa. Suami saya turun untuk lebih jelas melihat apa yang terjadi. Pada saat itu datang tiga orang, kesemuanya keluar dari daerah depan RS Bakti Yudha dan pompa bensin. Seorang mendampingi suami di belakang mobil, seorang lagi mendekati saya sambil berkata bahwa tadi kelihatan ada api, sedangkan seorang lagi berada di samping mobil.

Pengendara sepeda motor sudah pergi entah ke mana. Beberapa saat kemudian tiga orang lainnya pergi, dan saya sadar bahwa ini penipuan karena keadaan mobil tidak apa-apa. Saat itu juga saya mencari tas yang ada di dalam mobil, tetapi sudah tidak ada. Tas berisi kunci rumah, kunci serep mobil, KTP saya, kartu ATM, beberapa dokumen dari beberapa bank, uang kontan, dan jam tangan. Jelas sekali pelaku kejahatan ini merupakan sindikat.

Pada 19 Maret 2007 sekitar pukul 12.30 kejadian serupa hampir terjadi. Kejadiannya di jalan sekitar 1 kilometer dari arah Jakarta menuju kota Gombong, Jawa Tengah. Pembonceng sepeda motor menggoreskan paku (benda kecil sejenis paku), tetapi tidak dihiraukan suami saya. Sampai di depan kota/pasar Gombong keadaan macet, lagi-lagi si pengendara motor tadi mengejar dan memukul keras-keras kaca spion, dan juga tidak dihiraukan. Namun, saya terus tetap menutup pintu dan mengunci. Setelah keadaan mobil memungkinkan jalan, kami terus jalan. Saya dan suami selamat, tetapi mobil lumayan kena gores panjang bekas sejenis paku.

Mohon perhatian kepolisian wilayah Depok dan Gombong serta para pengendara mobil agar lebih waspada. Ternyata penjahat sangat berani di mana pun meski tempat itu cukup ramai. Nani, Sukmajaya, Depok.

Redaksi:
Aduh Macet Mak!Com

Tarif Tol Golongan I Jakarta-Cikampek Naik 15%

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menaikkan tarif tol golongan I Jakarta-Cikampek menjadi Rp11.500 untuk jarak terjauh dari sebelumnya Rp10.000. Kenaikan ini berlaku mulai 30 Mei 2008 pukul 00.00 WIB.

Kepala BPJT Nurdin Manurung menuturkan, kenaikan tersebut disesuaikan dengan inflasi selama periode 1 Januari 2006-30 Desember 2007 sebesar 12,43 persen. "Pak Menteri (Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto) tadi baru saja menandatangani keputusan tersebut sehingga akan segera diberlakukan," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan tarif baru itu, tarif tol golongan II Jakarta-Cikampek untuk jarak terjauh ditetapkan sebesar Rp19.000. Sementara golongan III Rp22.500, golongan IV Rp28.500, dan golongan V Rp34.000. Nurdin menjelaskan, kenaikan tarif tol Jakarta-Cikampek ini sempat ditunda darirencanasemulaMaretlalu lantaran PT Jasa Marga Tbk belum memenuhi kewajibannya untuk meningkatkan layanan pada ruas tersebut.

Kini, setelah Jasa Marga memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) dengan berupaya menaikkan pelayanan,antara lain penambahan jalur 1 lajur ruas Cikarang-Karawang TimurdanpemindahanGerbang Timur (GT) Pondok Gede Timur, tarif jalan tol tersebut dinaikkan.

Dia mengatakan, Jasa Marga harus memegang komitmen untuk meningkatkan pelayanan. Apabila hal itu tidak dilakukan, tarif jalan tol tersebut ke depan bisa saja tidak dinaikkan. "Atau kalau mereka tidak memenuhi, nanti jalan tol itu kita ubah menjadi jalan biasa," ungkapnya.

Di sisi lain, BPJT menunda kenaikan tarif tol Sedyatmo lantaran belum memenuhi standar pelayanan minimal. "Jalan tersebut masih banjir.Kalau Jasa Marga sudah dapat menjamin tidak akan terjadi banjir lagi, akan segera kita naikkan tarifnya," imbuh Nurdin.

Saat ini, menurutnya, BPJT masih mengevaluasi pemenuhan standar pelayanan ruas tol Sedyatmo. Bila semua terpenuhi, barulah pemerintah menaikkan tarif tol Sedyatmo sesuai perhitungan inflasi. "Perhitungan inflasi kenaikan tarif tol Sedyatmo nanti rata-rata 12 persen," ujar dia.

Di tempat terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk Oke Marlina menuturkan, agar tol Sedyatmo bisa memenuhi standar pelayanan minimal, Jasa Marga membangun tanggul dengan panjang 1,2 km. Tanggul itu diharapkan dapat mengatasi masalah banjir yang terjadi di ruas tol tersebut.

"Tanggul sisi utara akan kita selesaikan Mei ini, sedangkan sisi selatan Juni. Ini sebagai langkah antisipasi pasang,"ungkapnya.

Oke mengatakan, Jasa Marga memperkirakan kebutuhan untuk membangun tanggul tersebut mencapai Rp40 miliar. Selain itu, Jasa Marga juga berupaya melebarkan tol Sedyatmo. (sindo//hsp)

Redaksi:
Aduh Macet Mak!Com

Lalu Lintas Tangerang Semrawut!

Saya adalah pengguna jalan di Tangerang, Banten. Setiap hari saya mengendarai sepeda motor antara Taman Cibodas dan Cikupa. Namun, saya merasa tidak nyaman, dibuat kesal dengan kesemrawutan lalu-lintas jalan tersebut. Keadaan ini tampaknya berasal dari hilangnya etika orang berkendara dan rusaknya sistem transportasi di kota ini.

Jalanan berlubang akibat banjir beberapa bulan lalu, terutama di depan Yonif 203 Arya Kamuning di depan Pasar Jatake maupun di depan krematorium Oasis Abadi. Galian pipa gas negara yang tak kunjung selesai mulai dari Pasar Jatake hingga pintu tol Bitung. Angkot berhenti maupun balik arah sembarangan, sering tanpa menyalakan lampu sein. Sepeda motor berjejal di antara bus dan truk trailer pengangkut peti kemas sehingga semuanya semakin menyesakkan keadaan jalan raya.

Pagi hari saat orang berangkat bekerja, kemacetan timbul di mana-mana. Paling sering di depan Perum Taman Cibodas, Pasar Jatake, maupun pertigaan Manis.

Di sana tidak ada lampu pengatur lalu lintas, petugas polisi juga tampak sudah kelelahan menghadapi kemacetan yang hampir setiap hari terjadi. Saya lelah dengan keadaan ini. Dan saya yakin, apa yang saya rasakan juga dirasakan oleh para pemakai jalan lainnya. Saya berharap para pejabat Kota Tangerang segera bisa merespons. Arif Handono Jalan Cempaka V, Taman Cibodas, Tangerang.

Redaksi:
Aduh Macet Mak!Com

Senin, 30 Juni 2008

Kemacetan arus lalu lintas di Kota Tangerang, Parah!

Kemacetan arus lalu lintas di Kota Tangerang dalam sebulan ini semakin bertambah parah. Akibat dimulainya proyek pembangunan jalan layang di kawasan Cikokol para pedagang di Pasar Cikokol meluber ke badan jalan. Hal itu menyebabkan kemacetan lalu lintas di tempat itu yang memang sebelumnya sudah cukup parah, semakin parah saja.

Menurut pengamatan Kompas, Selasa (17/10), arus lalu lintas dari arah barat (Jalan Teuku Umar), timur (Jalan Sudirman), dan selatan (Jalan MH Thamrin) semuanya menuju ke perempatan Cikokol. Namun, arus itu tersumbat oleh adanya proyek jalan layang. Meskipun di tiga ruas jalan itu telah dibangun jalan-jalan alternatif, tetap tidak mampu memperlancar arus kendaraan yang melintas.

Kemacetan lalu lintas dari tiga jurusan, lebih disebabkan buruknya pembangunan jalan alternatif. Jalan-jalan yang dibangun dengan biaya milyaran rupiah oleh pemda setempat itu, umumnya telah rusak di beberapa bagian. Akibat kerusakan, arus kendaraan menjadi terhambat.

Kondisi kemacetan paling parah terjadi di ruas Jl Sudirman. Sepanjang hari, kemacetan mulai terjadi dari pertigaan Jl TMP Taruna, sepanjang sekitar satu kilometer. Kemacetan di ruas jalan ini, juga diperparah oleh melubernya pedagang di Pasar Cikokol ke badan jalan.

"Dalam minggu ini, kerusakan jalan-jalan alternatif akan segera diperbaiki," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemda Kota Tangerang, Said Endrawiyanto.

Pedagang pasar

Selain itu, ungkap Said, Pemda Kota Tangerang saat ini sedang mencari solusi terbaik, bagaimana memindahkan pedagang Pasar Cikokol ke lokasi pasar baru di Tanah Tinggi, Kota Tangerang. Persoalan itu telah dibahas dalam pertemuan antara Wali Kota Tangerang, HM Thamrin, dengan perwakilan pedagang Pasar Cikokol yang tergabung dalam Paguyuban Warga Pasar (PWP) Tangerang, di Balai Kota Tangerang, Selasa siang.

Dalam pertemuan itu, pedagang mengungkapkan keberatannya pindah ke Tanah Tinggi, di antaranya karena tingginya harga lapak dan kios yang ditawarkan developer. Pedagang menyebutkan, untuk harga lapak berukuran 1 x 2,5 meter harga yang dipatok developer Rp 18 juta. Sedangkan kios berukuran 3 x 4 meter ditawarkan dengan harga Rp 104 juta. Harga sebesar itu dianggap pedagang tidak masuk akal.

Kepada wali kota, pedagang juga meminta izin untuk membangun sendiri pasar di Cikokol. Namun Wali Kota HM Thamrin menyatakan, hal itu terlebih dahulu harus ada persetujuan dari DPRD setempat.

Pemindahan pedagang Pasar Cikokol ke Pasar Tanah Tinggi, kata HM Thamrin, dilakukan untuk memperindah wajah kota. Lokasi bekas pasar yang terletak berdampingan dengan jalan layang, akan dijadikan kawasan hijau. Karena itu pemda juga tengah berupaya membebaskan puluhan rumah warga yang saat ini berada di sebelah barat proyek jalan layang, juga untuk diubah menjadi kawasan hijau. (mul)

Admin
Aduh Macet Mak!Com

Website Baru!!! Aduh Macet Mak!Com

Website www.aduhmacetmak.com dengan title website “Aduh Macet Mak!Com” ini dibuat memberikan sebagai pelengkap dalam pemenuhan kebutuhan informasi lalu lintas Ibukota Jakarta Raya terbaru baik secara live streaming maupun info berita terkini. Website kami ini merupakan pengembangan dari website prototype yang sudah online adalah www.geocities.com/ecomi_g5/ dan www.shop737.com/aduhmacetmak/ untuk kemudian akan disempurnakan lebih lanjut dan dikemas secara lebih menarik dan interaktif dengan tampilan webpage yang lebih energik dan bergaya anak muda dalam website permanen kami www.aduhmacetmak.com.

Website dengan nama produk Aduh Macet Mak! ini bertitle Lalu Lintas Jakarta Raya memiliki konsep usaha berupa informasi yang up to date, cepat, interaktif dan terpercaya hanya di mana saja Anda berada sejauh akses internet dapat dijangkau. Selain itu diharapkan akan selalu membantu seluruh warga Jakarta dan Sekitarnya termasuk masyarakat Indonesia yang berada di mana saja sepanjang bisa melakukan akses internet. Kami mengundang para browser untuk untuk mengakses website kami ini untuk mengetahui kondisi lalu lintas di Kota Jakarta dan Sekitarnya secara lebih up to date dengan informasi dari audio streaming hingga live streaming dengan hampir 100 kamera yang terpasang di seluruh persimpangan dan jalan-jalan utama ibukota melalui sistem partnerships dengan beberapa website instansi lainya seperti Audio Streaming Radio Elshinta dan Live Streaming Jendela Jakarta, Informasi Jalan Tol Jasa Marga dan Informasi Ditlantas Polda Metro Jaya serta Blog Indo Forum Jakarta sebagai salah satu alternatif interaksi pengunjung website kami untuk berbagi informasi dan mengetahui hiruk pikuk lalu lintas di Kota Jakarta dan sekitarnya.

Ke depannya masih banyak pengembangan fitur-fitur yang menarik yang akan kami bangun sehingga pengunjung website kami akan mendapatkan informasi yang berhubungan dengan lalu lintas dan sejenisnya secara lebih lengkap dan menyenangkan dalam satu website.

Selain itu Anda dapat memasang banner untuk pemasangan iklan atau promosi produk dan jasa Anda melalui website kami www.aduhmacetmak.com/ yang diharapkan akan dapat menarik para pengunjung untuk menawarkan produk dan jasanya untuk segmen pengunjung yang lebih luas dari golongan remaja hingga golongan orang dewasa bahkan orang tua sekalipun.

Selamat bergabung...
Salam,

Admin
Aduh Macet Mak!Com